Ekonomi
Pendapatan Meningkat, Sri Mulyani Bahagia karena Anggaran Negara Akhirnya Melewati Surplus
Senang dengan surplus anggaran negara, Sri Mulyani mengungkapkan potensi manfaat bagi layanan publik—apa langkah selanjutnya untuk masa depan keuangan bangsa?

Seiring kita menganalisis perkembangan terbaru dalam anggaran negara, terlihat bahwa lanskap keuangan sedang mengalami pergeseran ke arah yang positif, dengan April 2025 menandai surplus sebesar Rp 4,3 triliun setelah tiga bulan mengalami defisit. Perubahan ini tidak hanya menandakan lingkungan fiskal yang sehat tetapi juga mencerminkan upaya bersama kita dalam meningkatkan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Surplus ini menjadi angin segar, menunjukkan bahwa kemajuan sedang dicapai dalam upaya ekonomi kita.
Total pendapatan negara mencapai Rp 810,5 triliun, mencapai 27% dari target tahunan. Angka yang mengesankan ini didukung oleh kontribusi besar dari pendapatan pajak, yang mencapai Rp 557,1 triliun. Percepatan koleksi pajak yang kita saksikan menunjukkan adanya peningkatan yang kuat dalam aktivitas ekonomi. Dengan semakin banyak bisnis yang terlibat dalam kegiatan produktif, kita melihat peningkatan kepatuhan, yang sangat penting untuk mempertahankan momentum ini.
Ini adalah umpan balik positif: semakin meningkat aktivitas ekonomi, pendapatan pajak pun meningkat, memungkinkan investasi lebih lanjut dalam layanan publik dan infrastruktur.
Pendapatan dari bea cukai dan cukai mencapai Rp 100 triliun, sementara pendapatan bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 153,3 triliun. Aliran pendapatan yang beragam ini menunjukkan komitmen kita terhadap struktur anggaran yang resilien. Dengan memperluas sumber pendapatan kita, kita tidak hanya mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi ekonomi tetapi juga meningkatkan ketahanan keuangan kita.
Kita harus menyadari bahwa surplus ini bukan sekadar angka; ini adalah potensi investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan rasa puasnya dengan surplus anggaran ini, menekankan pentingnya percepatan pendapatan dan disiplin fiskal ke depan. Ucapan beliau sejalan dengan kita saat menyadari bahwa mempertahankan surplus ini bergantung pada komitmen kita yang terus-menerus dalam pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab.
Surplus yang muncul ini mendorong kita untuk tetap waspada dan proaktif dalam strategi fiskal kita.