Budaya
Polewali Mandar: Temukan Kantor Desa yang Mirip Istana Presiden
Hampir mirip dengan Istana Presiden, Gedung Putih di Desa Kurma menawarkan pesona dan makna mendalam bagi masyarakatnya. Temukan lebih lanjut di sini!

Menemukan Gedung Putih di Desa Kurma terasa seperti memasuki sepotong keanggunan presidensial. Kantor desa yang mengesankan ini mencerminkan Istana Presiden Indonesia dengan fasad putih cerah dan emblem Garuda ikoniknya. Setelah direnovasi pada tahun 2023, kita melihat komitmen yang diperbaharui terhadap kebutuhan komunitas dan tata kelola. Ini lebih dari sekadar kantor; ini adalah ruang dinamis bagi masyarakat kita untuk berinteraksi, berbagi ide, dan memupuk kesatuan. Tetaplah bersama kami untuk mengetahui lebih banyak tentang pentingnya!
Saat kita memasuki inti Desa Kurma, kita tidak bisa tidak mengagumi Kantor Desa Polewali Mandar, yang akrab disebut “Gedung Putih.” Gedung yang mencolok ini, dirancang untuk menyerupai kemegahan Istana Presiden Indonesia, menampilkan fasad putih cerah yang dihiasi dengan pilar sentral dan plakat lambang garuda yang ikonik. Berdiri dengan ukuran sekitar 10×13 meter, gedung ini berfungsi sebagai pusat untuk fungsi administratif penting, sebuah representasi nyata dari komitmen kami terhadap tata kelola desa yang efektif.
Dimulai oleh Kepala Desa kami, Baharuddin, renovasi Gedung Putih ini dimulai pada tahun 2023, mencerminkan respons kuat terhadap masukan dari masyarakat mengenai kondisi kantor sebelumnya. Sungguh menggembirakan menyaksikan bagaimana suara kami telah mengarah pada perubahan nyata dalam tata kelola lokal kami.
Secara resmi ditempati oleh administrasi desa pada akhir November 2024, kantor baru ini menjadi simbol kemajuan dan penghormatan terhadap kebutuhan masyarakat.
Biaya konstruksi sekitar Rp300 juta, yang dibiayai melalui anggaran desa yang dialokasikan oleh pemerintah daerah, menunjukkan prioritas pada peningkatan infrastruktur. Investasi ini tidak hanya meningkatkan penyampaian layanan publik kami tetapi juga menumbuhkan rasa bangga di antara penduduk.
Saat kita berkumpul di sekitar Gedung Putih, kita dapat merasakan energi yang nyata dari keterlibatan komunitas. Ini lebih dari sekedar gedung; ini adalah landmark di mana suara kami dapat didengar dan kepentingan kami diwakili.
Sejak didirikannya, Gedung Putih telah menjadi titik pusat untuk acara dan pertemuan komunitas. Gedung ini mengundang kita untuk berpartisipasi dalam diskusi tentang urusan desa, memastikan bahwa setiap orang memiliki tempat di meja. Kehadiran kantor ini mendorong kita untuk terlibat aktif dalam tata kelola lokal, mengingatkan kita bahwa partisipasi kita sangat penting untuk komunitas yang berkembang.
Berjalan melalui lorong-lorong Gedung Putih, kita dapat merasakan semangat kolektif Desa Kurma. Setiap sudut mencerminkan aspirasi bersama kami untuk transparansi dan akuntabilitas.
Ini adalah tempat di mana ide-ide kita dapat berkembang, menumbuhkan budaya kolaborasi yang memperkuat ikatan kita sebagai komunitas.